Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis

DesainMilenial Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual dengan memanfaatkan beberapa elemen seperti tulisan, bentuk, dan gambar. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah pesan yang dimaksud untuk dilihat oleh publik atau sasaran.

Ada enam unsur yang memengaruhi hasil desain grafis secara keseluruhan. Selain memiliki kegunaan khusus, unsur-unsur ini juga menciptakan ciri khas tersendiri. Keenam unsur ini digunakan baik untuk mengedit maupun membuat gambar baru. Jadi untuk kamu yang ingin menjad seorang desainer grafis harus tahu Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis.

Inilah Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis

1. Garis (Line)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Garis merupakan unsur yang paling dasar dalam sebuah bentuk desain grafis. Sebuah garis menghubungkan satu titik dengan titik lainnya, baik dalam bentuk lurus, lengkung, zigzag, horizontal, vertikal, diagonal, maupun tidak beraturan. 

Garis tidak mengenal depth atau kedalaman, tetapi hanya ketebalan dan panjang. Itulah sebabnya, unsur ini juga sering dipahami sebagai elemen satu dimensi. Meskipun tampak sederhana, bentuk garis yang digunakan sangat berpengaruh.

Pada contoh desain grafis yang bersifat formalitas, Anda pasti akan melihat unsur garis lurus yang tampak kaku. Sebaliknya, unsur garis lengkung akan menciptakan kesan yang luwes dan lembut.

Cara penggunaan garis yang berbeda pun akan memberikan hasil yang berbeda, misalnya jika tekanan, lekukan, atau ketebalan diubah. Namun, pada dasarnya garis adalah elemen visual yang dapat digunakan di mana saja.

2. Bentuk/Bidang (Shape)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Bidang atau bentuk adalah apa pun yang memiliki dimensi lebar dan tinggi. Pada umumnya, ada 2 jenis bidang atau bentuk yang digunakan dalam desain grafis, yaitu bentuk geometris dan bentuk nongeometris.

Bentuk contoh bentuk geometris antara lain adalah segitiga (triangle), segiempat (rectangle), lingkaran, elips, setengah lingkaran, dan polygon. Dengan menggunakan bentuk geometris, kesan yang ingin ditampilkan adalah kesan formal.

Sementara itu, bentuk nongeometris adalah bentuk yang tidak beraturan. Para desainer menggunakan bentuk nongeometris untuk menciptakan kesan yang lebih dinamis, tidak kaku, dan tidak formal.

Karena bidang atau bentuk ini sangat memengaruhi hasil desain grafis, tak heran jika perannya cukup penting. Bahkan, jika Anda ingin menawarkan jasa desain grafis, pastikan klien memahami konsep bentuk dengan tepat.

3. Tekstur (Texture)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Unsur lainnya dalam desain grafis adalah tekstur. Ini adalah tampilan permukaan yang terlihat. Biasanya, tekstur juga disebut dengan corak. Bukan hanya dilihat, corak juga dapat diraba dan dirasakan. Untuk menilai sebuah tekstur, ukuran yang sering digunakan adalah kasar, halus, atau lembut. Nah, hal ini dapat dibuat secara visual sehingga memiliki kesan atau karakter khusus.

Cara membuat tekstur dalam desain komunikasi visual adalah dengan mengatur faktor keseimbangan dan kontras. Meskipun demikian, banyak orang yang memahami tekstur sebagai corak permukaan benda.Sebagai contoh, corak permukaan karpet, corak pada baju, corak pada kulit kayu, dan sebagainya. Ada pula yang mengaplikasikannya pada latar desain atau background desain.

4. Ruang/Jarak (Space)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Ruang adalah jarak dari satu bentuk dengan bentuk lainnya. Tujuan menghadirkan ruang dalam sebuah desain grafis adalah untuk menciptakan efek yang nyata.

Bagi para penulis misalnya, ruang akan memberikan perbedaan antara kata dan kalimat. Hal-hal seperti ini dipahami dengan tepat oleh jasa penulis artikel sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi para penggunanya.

Meskipun tampak kosong, tanpa kehadiran ruang, Anda akan sulit menentukan apa yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus mulai membaca atau kapan harus berhenti.

Dalam desain, area kosong adalah salah satu elemen yang juga turut menciptakan estetika. Selain itu, bidang kosong juga menciptakan kesan yang lebih nyaman bagi penglihatan. Bahkan, hal ini juga memberikan sebuah tekanan bagi objek utama.

Ruang memisahkan elemen-elemen seperti object, background, dan text secara estetik sehingga menampilkan kesan yang menarik dan profesional. Secara fisik, ruang identik dengan dua unsur, yaitu objek dan latar.

5. Ukuran (Size)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Desain grafis adalah sebuah bentuk yang terdiri atas beberapa elemen yang dapat diukur, baik besar kecilnya, tinggi rendahnya, maupun panjang pendeknya. Ukuran ini termasuk dalam salah satu unsur desain grafis.

Ukuran digunakan untuk menampilkan bentuk yang ditonjolkan atau dipublikasikan. Semakin besar sebuah bentuk, maka kesan yang akan terlihat pun akan semakin dalam, demikian pula sebaliknya.

Ukuran yang berbeda juga dapat menciptakan kontras antara satu bentuk dan bentuk lainnya. Namun, sangat dianjurkan bagi desainer untuk memperhatikan aspek kesesuaian supaya perbedaan ukuran ini tidak terlalu aneh atau berbeda.

6. Warna (Color)

Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis
Unsur lain dalam desain grafis adalah warna. Unsur ini sangat penting dan kompleks karena mewakili elemen visual yang terlihat oleh mata. Bahkan, warna yang dipilih untuk digunakan sangat menentukan arah dan tujuan desain grafis.Jika warna tidak serasi dan sesuai, hasil desain grafis pasti akan terlihat tidak bagus. Oleh karena itu, sangat penting untuk memadukan warna dalam suatu kombinasi yang tepat. Bukan hanya dengan bentuk di dalamnya, tetapi dengan latar.

Warna memiliki makna yang dalam. Penggunaan warna putih atau hitam, misalnya, menampilkan kesan yang berbeda. Karena itu, desainer perlu memahami profil klien yang memesan jasa desain sehingga dapat menggunakan warna yang cocok. Ada 3 dimensi warna yang memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu Hue, Value, dan Intensity. Hue adalah pembagian warna berdasarkan jenis warna. Warna-warna tersebut dibagi dalam golongan berbeda, yaitu primer dan sekunder.

Value adalah dimensi terang atau gelapnya warna. Anda bisa melihat perbedaannya pada warna biru tua dan biru tua. Jika diterangkan, warna akan menjadi biru yang lebih muda, demikian pula sebaliknya.

Sementara itu, Intensity adalah dimensi kejernihan warna. Warna yang masih murni disebut pure hue. Namun, untuk menciptakan keunikan, warna-warna tersebut bisa dicampur satu sama lain.




0 Response to "Setiap Desain Grafis Harus Tau 6 Unsur Dalam Desain Grafis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel