Tips Menjadi Desainer Grafis Yang Handal Di Zaman Milenial

Desainmilenial kali ini akan membahas bagaimana sih agar menjadi desainer grafis yang handal? Cara untuk menjadi seorang desainer grafis yang harus di tonjolkan adalah niat dan pashion bangunlah apakah menjadi seorang desainer grafis adalah salah satu passhion kamu ataupun menjadi seorang desainer grafis adalah cara untuk mengmbangkan bakat ? bakat kubutuh misalnya!

Jika kamu ingin menjadi desainer grafis, ada beberapa langkah mendasar yang perlu dipersiapkan. Misalnya saja seperti, passion, taste, dan mau belajar desain. Kamu bisa belajar mengenal desain lewat buku-buku tentang desain seperti buku Nirmana: elemen-elemen seni dan desain oleh Sadjiman Ebdi Sanyoto.

Selain itu, kamu juga bisa membaca buku Tipografi dalam Desain Grafis oleh Danton Sihombing FFA, dan masih banyak lagi. Kemudian bisa lewat video tutorial desain, dan workshop komunitas desain yang tersebar di berbagai media sosial.


Tips Menjadi Desainer Grafis Yang Handal Di Zaman Milenial
Setelah itu, siapkan langkah selanjutnya
Selain membaca buku, dan melihat video tutorial, masih ada cara menjadi desainer grafis selanjutnya yang perlu kamu lakukan agar lebih siap.

1.    Belajar mengenal taste dan menggambar
Cara menjadi desainer grafis yang pertama adalah belajar mengenal taste dan menggambar. Dalam hal ini kamu tidak perlu harus sampai professional.

Setidaknya untuk mencari tahu taste dalam berkarya desain, kamu harus mengenal nirmana, dan unsur-unsurnya. Di mana nirmana adalah ilmu tentang menyusun elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.

2.    Belajar menulis
Kemudian kamu harus belajar menulis, karena desainer yang baik adalah komunikator yang baik. Tidak hanya belajar gambar yang kreatif, tetapi desainer juga harus belajar komunikasi. Belajar untuk mengomunikasikan ide dan konsep dengan bahasa yang enak dan menarik.

3.    Tentukan spesialisasi desain
Sama halnya seorang dokter, desainer juga memiliki spesialisasi. Misalnya saja, memiliki spesialisasi pada desain iklan, desain user interface website atau mobile app, desain tipografi, atau pun desain icon set.

Setelah itu, cobalah kenali semua bidang khusus yang kamu minati. Lalu lihat lagi, mana yang ingin lebih kamu dalami, dan bisa membuat kamu enjoy untuk mempelajari desain grafis.

4.    Mengulik aplikasi desain
Setelah kamu menentukan spesialisasimu, kamu dapat menentukan aplikasi apa yang nantinya akan kamu gunakan. Misalnya jika kamu ingin menjadi desainer grafis yang bisa membuat logo, iklan, print ad, secara umum kamu bisa menggunakan Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator.

Jika kamu ingin menjadi desainer yang jago membuat user interface dan user experience sebuah website/mobile app (UI/UX Designer), kamu bisa memulai belajar aplikasi Sketch (untuk pengguna Mac) dan Adobe XD (untuk pengguna Windows).

Jika kamu ingin menjadi editorial designer yaitu, desainer tata letak media penerbitan, kamu bisa belajar Adobe InDesign. Tapi, secara umum untuk mulai belajar aplikasi desain, kamu bisa belajar menggunakan aplikasi Canva.

Aplikasi Canva ini bisa pelajari dengan menggunakan telepon genggam, di mana pun dan kapan pun. Canva merupakan sebuah layanan aplikasi daring yang memfasilitasi proses editing grafis, mudah digunakan untuk desainer pemula.

Setelah kamu bisa mengoprasikan aplikasi tersebut, kamu bisa langsung belajar Adobe Photoshop yang dapat dipelajari dari video tutorial desain yang tersebar di YouTube. Lambat laun jika kamu konsisten belajar, kamu pasti lihai dan jago menggunakan aplikasi keluarga besutan Adobe ini.


5.    Membuat portfolio desain
Ini merupakan bagian yang tidak kalah penting. Di mana poin ini yang menjadi pembeda antara kamu dengan yang lain. Kamu harus punya sebuah kumpulan portofolio desain, yang tentunya berisikan contoh karya-karya desain orisinal kreasimu.

Untuk kamu yang belum sama sekali punya portofolio desain, kamu bisa memulai untuk menawarkan jasa desain gratis ke teman atau organisasi non-profit yang nantinya bisa kamu kumpulkan untuk dijadikan portofolio. Dan kamu juga bisa membuat curriculum vitae dengan gaya desain kamu sendiri.

6.    Jangan malu pamerkan portfolio desainmu
Setelah mengetahui beberapa cara menjadi desainer grafis di atas, langkah selanjutnya adalah memperlihatkan hasil desainmu. Kamu bisa membagikan karya-karya desain atau portofoliomu via daring. Misalnya saja, kamu bisa sebar di Instagram, atau situs portfolio seperti dribbble, behance, dan kreavi. Selain kamu memiliki portofolio dalam bentuk daring, kamu juga harus mengumpulkan semua karya desainmu menjadi sebuah buku.

Karena dengan kamu bisa menjadikan buku dengan format .pdf atau cetak, nantinya akan memudahkan kamu untuk menunjukkan ke user atau perusahaan tempatmu melamar kerja.

Sebagian besar orang sangat menyukai bentuk fisik visual untuk menilai karya orang lain, jadi tidak salah untuk mencetak portofolio desainmu semenarik mungkin.

Kesimpulan
Segala sesuatu dibutuhkan proses. Maka jangan takut untuk mencoba, karena pengalaman akan memberikan sesuatu yang baru. Jangan mudah frustasi dengan kesalahan, tetapi jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran untuk menemukan sisi lain yang lebih baik. Cintailah pekerjaan Anda karena dari sanalah akan menentukan hasil dimasa depan.


0 Response to "Tips Menjadi Desainer Grafis Yang Handal Di Zaman Milenial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel